SUKSESKAN ASEAN GAMES 2018 JAKARTA - PALEMBANG ENERGY OF ASIA ×

Senin, 04 Juni 2018

Validasi Data SFR Di Tanah Kelahiran BJ. Habibie Presiden RI Ketiga


Validasi Data SFR Di Tanah Kelahiran BJ. Habibie Presiden RI Ketiga

Monumen CInta Sejati Habibie Ainun di Lapangan Andi Makkasau, Kota Pare-pare
Pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan Frekuensi Radio di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu tugas dan fungsi (Tusi) dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Makassar yang secara institusi berada di bawah Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. Untuk melaksanakan Tusi tersebut, pada tanggal 17 hingga 21 April 2018 telah dilakukan kegiatan validasi data pengguna spektrum frekuensi radio (SFR) di wilayah Kota Pare-Pare. Kegiatan validasi SFR ini dilakukan terhadap penyelenggara siaran radio yang berada di Kota Pare-Pare dan bertujuan untuk memastikan penggunaan dan pemanfaatan SFR dapat berlansung secara tertib dan teratur serta tidak saling mengganggu (interference).


Kota Pare-Pare adalah daerah kelahiran Presiden RI ke – 3 BJ Habibie dan secara administratif menjadi salah satu dari 3 (tiga) kotamadya yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, serta  merupakan kota terbesar kedua dari Provinsi Sulawesi Selatan (setelah Kota Makassar). Tidak heran jika datang dari arah Makassar, menjelang memasuki Kota Pare-Pare, pendatang akan disambut oleh sebuah gapura dengan tulisan mencolok mata: Di Kota ini Lahir Pemimpin Bangsa Presiden III, Prof. Dr. ING. Bachruddin Jusuf Habibie.
 

Secara geografis Kota Pare-Pare merupakan kota pelabuhan, terutama untuk pelayaran tujuan Pulau Kalimantan, dan memiliki luas wilayah 99,33 km² dan berpenduduk sebanyak ±140.000 jiwa. Kota ini terletak di sebuah teluk yang menghadap ke Selat Makassar. Di bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Pinrang, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sidenreng Rappang dan di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru. Meskipun terletak di tepi laut tetapi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit dengan mata pencaharian sebagian penduduknya adalah petanitani dengan tanaman seperti biji kacang mete, biji kakao, dan palawija lainnya serta padi. Selain bertani ada pula yang beternak ayam potong dan ayam petelur, dan sebagai nelayan bagi yang tinggal di sepanjang pantai (https://id.wikipedia.org).
 
         Kegiatan validasi ini bertujuan antara lain untuk mengetahui penggunaan spektrum frekuensi radio dan memperoleh data-data terkini (update) maupun data dukung yang akurat, aktual dan faktual tentang penggunaan SFR di Kota Pare-Pare, termasuk mengoreksi dan memastikan bahwa penggunaan SFR di kota ini sudah sesuai dengan Izin Stasiun Radio (ISR) atau database dari SIMF Ditjen SDPPI. Selain itu, menjadi bahan pemutakhiran data pada database SIMF (SIMS) dan meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dengan cara mendorong pengguna segera mengurus ISR untuk setiap stasiunnya yang telah di-upgrade  maupun yang belum memiliki ISR.



(Sumber/Foto : Abd. Salam/Aswin)