Berbuka Puasa Bersama Balmon Makassar dengan Anak Yatim, Komunitas Pengguna Spektrum Frekuensi Radio, dan Tokoh Masyarakat
Dalam rangka mempererat
tali silaturrahmi dan memperkokoh ukhuwah islamiyah antara pegawai Balai Monitoring
Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Makassar (Balmon Makassar) dengan masyarakat dan
komunitas pengguna spektrum frekuensi radio, pada tanggal 28 Mei 2018 telah diselenggarakan acara berbuka puasa
bersama bertempat di Gedung Aula Balmon Makassar. Acara ini dihadiri oleh
penyelenggara radio siaran TV dan radio, anggota amatir radio, operator
telekomunikasi, perwakilan tripika (camat, komandan rayon militer, dan kepala
kepolisian sektor), dan beberapa masyarakat disekitar Balmon Makassar.
Selain bertujuan menyemarakkan
bulan suci Ramadhan dan memperkokoh ukhuwah islamiyah, kegiatan buka puasa
bersama tersebut juga dimaksudkan untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim
piatu yang tergolong kurang mampu. Oleh karena itu pada acara tersebut, selain
mengundang komunitas pengguna spektrum frekuensi radio, tripika dan masyarakat,
juga mendatangkan secara khusus anak yatim piatu dari pondok pesantren
Tanwirusunnah yang berjumlah 25 orang anak untuk ikut serta berbuka puasa.
Acara diawali dengan pembacaan
ayat suci Al Aquran dan dilanjutkan dengan sambutan dan sepatah kata dari Distiawan Dwi Rumboko selaku
Kepala Balai Monitor SFR Kelas I Makassar yang pada intinya menyampaikan semoga
acara berbuka puasa ini menjadi ajang untuk semakin mempererat tali silaturrahmi
dan kerjasama antara seluruh komunitas pengguna spektrum frekuensi radio dengan
masyarakat dan komponen tripika. Selanjutnya, penyerahan bingkisan secara
simbolis kepada 25 orang anak dari pondok pesantren Tanwirusunnah yang
dilakukan oleh Kepala Balmon Makassar.
Acara dilanjutkan
dengan tausiyah oleh Ustadz Bambang Abu Ubaidillah yang menyampaikan bahwa kegiatan
berbuka puasa bersama yang diadakan oleh Balmon Makassar merupakan perhelatan
yang baik dan luar biasa karena melibatkan usia belia sampai yang berusia tua
di satu tempat dan kegiatan ini dapat menjadi momen bagi umat Islam untuk semakin kuat dan saling
bertenggang rasa. Dengan berpuasa membuat kita bisa merasakan kelaparan yang
biasa dirasakan oleh orang-orang yg tidak mampu dan puasa juga menjadikan kita lebih bersyukur dan berbahagia.
Oleh karena itu, di bulan suci Romadhon ini kita seharusnya semakin bergiat
dalam kebaikan, lebih berdisiplin, dan lebih meningkatkan kualitas dan
kuantitas ibadah kita.
Karena dengan
demikian, kita akan bisa merasakan kebahagiaan yang hakiki di bulan yang penuh
berkah ini. Ada dua kebahagiaan yang dirasakan oleh umat Islam yang berpuasa,
yaitu kebahagiaan pada saat berbuka dan pada saat berjumpa dengan Rabbnya kelak.
Sejatinya, inti kebahagiaan itu bukan terletak pada pangkat, jabatan dan
banyaknya harta yang dimiliki dan anak yang kita punya, tapi bergantung pada
bagaimana kita mampu mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan
senantiasa berbagi rezki dengan orang lain yang secara ekonomi mungkin kurang
mampu. Karena jika kebahagiaan hanya
milik orang kaya dan pejabat, maka tidak ada pejabat dan orang kaya yang mengalami
kesusahan dan bunuh diri.
Setelah penyampaian
tausyiah, acara diteruskan dengan kegiatan berbuka bersama dengan minuman
dan menyantap makanan ringan yang
didahului dengan pembacaan doa. Sehabis berbuka bersama seluruh undangan
melaksanakan sholat magrib berjamaah yang dipimpin oleh ustadz Bambang Abu
Ubaidillah. Acara diakhiri dengan makan malam bersama dengan para undangan.